Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Setuju UKG, Tapi Sertifikasi Jangan Dihapus

Ni Wayan Mariani (Guru SDN 14 Kesiman, Denpasar Timur) sedang menunggu pelaksanaan UKG di SMKN 4 Denpasar, Kamis (19/11/2015)
” Saya setuju UKG, walaupun harus diklat, tidak apa-apa yang penting sertifikasi jangan di stop ” ujar Ni Wayan Mariani (Guru SDN 14 Kesiman, Denpasar Timur) , salah seorang peserta UKG sesi ke-2 di SMKN 4 Denpasar, Kamis (19/11).

Sejumlah guru tampaku sudah hadir satu jam sebelum pelaksanaan sesi kedua UKG di SMKN 4 Bali, mereka tampak antusias mengikuti UKG sambil mrmbawa berbagai berkas seperti kisi-kisi dan ringkasan materi.

Mariani mengatakan, ia sudah mempersiapkan diri melalui latihan soal-soal UKG melalui Internet yang dijawab bersama teman-temannya. ” biasanya soal-soal dari Internet di print dan dibahas bersama,” tambahnya.
Kendati demikian, dari sejumlah pengalaman rekannya yang sudah mengikuti UKG mengatakan soal-soal yang diberikan memiliki tingkat kesulitan yang tinggi, itulah yang membuat Mariani khawatir.

” kalau ndak lulus ini katanya sertifikasinya di stop, makannya temen-temen saya juga kepikiran, anak-anak juga jadi terlantar karena  guru sibuk mencari bahan kesana kemari,” ungkap Mariani.
Sebelumnya, Inspektur Jenderal Daryanto ketika melakukan inspeksi di Padang menegaskan bahwa UKG tidak sama sekali mempengaruhi tunjangan sertifikasi. Kegunaan UKG adalah untuk pemetaan dan peningktan kompetensi guru di masa mendatang.

UKG tahun ini adalah yang kedua kalinya bagi Mariani. Ia mengikuti UKG tiga tahun silam.

Kontributor : Moch. Bambang S.

Post a Comment for "Setuju UKG, Tapi Sertifikasi Jangan Dihapus"